Sabtu, 31 Maret 2012

Rampok Negeri Ini Kawan


Dulu bapak pergi melaut
tangannya bagaikan bau pelatuk camar
Raut wajah kusut bagai ikonografi terendam air raksa
Tangan dipenuhi ijtihad-ijtihat malaikat suci nan putih
"Sekarang bapak tidak lagi akan lagi seperti ini", ujar bibir bisik penuh makna.
Air laut kini menguning bagai bak air rendaman putung tembakau
Alasan apa yang mereka lontarkan kepada telinga-telinga imut nan lucu
Jangan salahkan kami ketika kami terbentuk bagai mental tempe yang lepek
Kokoh tulang dibayar dengan segempal garam produksi mamaku
Tulang bak keropos bagai onani sejarah nenek moyang
"April esok bapak mulai sakit nak"
Rasa sakit melihat kecambuk kolonialisme merambat di negeri pertiwi
Pasrah dengan merampas milik ibu negeri
Akan kolonialisme terulang kembali???
Langit-langit rembesan penuh bau ketiak birokrat kucingan
Tak lagi guna ayat Qur'ani
Tak lagi guna tombak dan batu kerikil
Mereka ingin anak-anak kami menjadi bodoh dengan mengidap katarak ideologi patriotisme
Pantas saja mereka merasa ma'sum didepannya
Nurani meyakini semua itu hanya semu.

0 komentar:

 

Copyright © Goresan Pena Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger