Sabtu, 14 April 2012

Antara Poenix dan Matahari

1 komentar




Oleh. Rijal A. Mohammadi
Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari. Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari,bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga.
Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari. Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari.
Wanita berkata ingin menjadi Phoenix, yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari.
Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah tiga kali. Namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari, tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari.
Pria merenung sendiri dan menatap matahari. Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik.
Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga. Ini disebut Kasih, yaitu memberi tanpa pamrih.
Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari. Agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi.
Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan, siapakah yang ingat kepada matahari? 
Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini disebut dengan Pengorbanan menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.
Saat wanita jadi phoenix yang dapat terbang tinggi, jauh ke langit bahkan di atas matahari. Pria tetap selalu jadi matahari agar phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya.
Diterbitkan Pada Sabtu, 14 April 2012
Read more ►

Cinta (Cerita Indah Namun Tanpa Arti)

0 komentar




Detak jantung terus berlantun langkah kaki tetap terpadu. dalam lembaran penuh warna kehidupan, angan yang terpendam kan terwujud cita-cita yang tinggi kan tergapai dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan itulah arti dari mencintai diri sendiri. jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada di sisi kita. Tuhan memberikan kita 2 buah kaki untuk berjalan 2 tangan untuk memegang 2 telinga untuk mendengar dan 2 mata untuk melihat tetapi mengapa Tuhan hanya menganugrahkan sekeping hati kepada kita ? karena, Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya, itulah cinta... jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup jangan sesekali mengatakan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak dapat melupakan cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan kepada mereka yang masih percaya walaupun mereka telah dihianati kepada mereka yang masih ingin mencintai walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta kepada orang yang tersayang hingga dia meninggal duniadan akhirnya kita terpaksa mencatat kata-kata cinta itu pada pusarannya sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yang tersimpan di benak kita,sekarang, selagi ada hayatnya mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut cinta dapat mengubah pahit menjadi manis debu menjadi emas keruh menjadi bening sakit menjadi sembuh penjara menjadi telaga derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintai kita tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya seandainya kita ingin dicintai atau memiliki hati seseorang ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah, kadang kala kita mencium harum mawar tersebut tetapi ada kalanya kita merasakan bisa duri mawar itu menusuk jari hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita hanya untuk menemukan bahwa pada ahirnya menjadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi kadang kala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati sehingga kita kehilangannya pada saat itu tiada guna penyesalan karna perginya tanpa berkata lagi cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya kisah silam tidak perlu diungkit lagi sekiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati hati-hati dengan cinta karna cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit orang gemuk menjadi kurus orang normal menjadi gila orang kaya menjadi miskin raja menjadi budak jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai tersimpan keburukan di dalamnya dan kemungkinan apa yang kita benci tersimpan kebaikan di dalamnya cinta kepada harta artinya bakhil cinta kepada perempuan artinya alam cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya taqwa lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut,pasti ia akan membawa seekor ikan lemparkanlah pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam segudang roti,pasti ia akan mati kelaparan seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar caman yang bergemerincing cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal yang terindah dalam cinta yang pernah dimiliki siapapun pandai menghayati cinta tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah sesuatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata sebaliknya, cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan cinta mampu melunakkan besi menghancurkan batu membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin itulah dasarnya cinta cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya kita tidak akan pernah tau bila kita akan jatuh cinta namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya cinta bukanlah kata yang murah dan lumrah tetapi cinta adalah anugrah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan menilai kesuciannya bercinta memang mudah untuk dicintai juga memang mudah tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir karena cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagiaan di dalamnya cinta itu seperti kupu-kupu tambah dikejar tambah lari tapi kalau dibiarkan terbang dia akan datang disaat kita tidak mengharapkannya cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya jadi janganlah terburu-buru dan pilih yang terbaik cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri jangan pernah bilang i love you kalau kita tidak pernah peduli jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu untuk menghancurkan hatinya jangan pernah menatap matanya kalau semua yang dilakukan  kita hanya untuk berbohong hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalahmembiarkannya jatuh cinta sementara kita tidak berniat untuk menangkapnya cinta bukan 'ini salah kamu!' tapi 'maafkan aku' bukan 'kamu di mana sih?' tapi 'aku di sini' bukan 'gimana sih kamu' tapi 'aku ngerti kok' bukan 'coba kamu gak kayak gini' tapi 'aku cinta kamu seperti kamu apa adanya' probalitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kita sudah bersama maupun berapa sering kita bersama tapi apakah selama kita bersama kita selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yg berkualitas ? kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan dan menyayat sedalam yang kita ijinkan yang berat bukan bagaimana cara mengulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana cara belajar darinya cara jatuh cinta, jatuh tapi jangan terhuyung-huyung konsisten, tapi jangan memaksa berbagi dan jangan bersikap tidak adil mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut sedih, tapi jangan pernah simpan kesedihan itu memang sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita cinta akan menyakitkan ketika kita  berpisah dengan seseorang lebih menyakitkan apabila kita dilupakan oleh kekasih tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan
Read more ►

Selasa, 10 April 2012

Negaraku, Negara Tertindas

1 komentar

Oleh. Rijal Alam Muhammadi (IMM Komisariat FISIPOL 2010)
Keheforiaan Indonesia pasca kemerdekaan masih terasa sampai saat ini. Hal ini banyak dibuktikan dengan berbagai gejala yang timbul olehnya. Mulai tahun 1946, tahun 1950, tahun 1998 sampai dengan tahun 2012 ini. Kita tak terlepas dari yang namanya sejarah, sejarah dunia adalah sejarah pemerasan, apakah tanpa pemerasan sejarah tak ada? apakah tanpa kesedihan dan penghianatan sejarah tak akan lahir. seolah-olah jika kita membagi sejarah yang dijumpai hanyalah penghianatan diatas ruang dan waktu kita hidup diatasnya[1].
Indonesia yang terlahir dari gagasan seorang pemikir muda pada zamannya yaitu Tan Malaka Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka (lahir di Nagari Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, 2 Juni 1897[2]. Walaupun banyak yang menafsirkan, istilah Indonesia digunakan oleh orang Inggris bemama Maxwell pada tahun 1862 dalam karangannya berjudul The Island of Indonesia (Kepulauan Indonesia) dalam hubungannya dengan ilmu bumi. Istilah Indonesia semakin populer ketika seorang ahli etnologi Jerman bernama Adolf Bastian menggunakan istilah Indonesia pada tahun 1884 dalam hubungannya dengan etnologi[3]. Tapi sudahlah, kita tidak akan membicarakan sejarah nama Indonesia dalam dewasa ini. Kita akan berbicara dalam perjuangan yang sia-sia dalam menanggapi kemerdekaan tahun 45 lalu.
Tentu kita masih ingat bersama saat menduduki sekolah menengah pertama tentang sejarah kemerdekaan Negara Indonesia. Tetapi pernahkah kita berfikir semuanya itu hanyalah penghianatan sejarah? Mari bersama kita kupas itu secara mendasar.
Lebih dari 2 negara asing yang pernah menguasai bangsa Indonesia. Belanda, Inggris dan Jepang. Negara-negara tak bertanggungjawab itulah yang merampas moral bangsa ini. Tetapi kadang kala kita patut bersyukur dengan mereka, mengapa? Karena dengan hadirnya mereka tanpa kita sadari Negara Indonesia nampak dan mampu diakui Negara-negara lain. Walaupun perjalanannya sangat panjang.
Indonesia berdiri pada tahun 1945 berada ditengah pergolakan perang dunia II. Perjuangan yang dilakukan tak ayal membuat Indonesia bimbang dan memutuskan tidak akan memihak blok manapun. Kemudian Indonesia berinisiatif  bersama-sama Negara dunia III mendirikan organisasi non blok. Organisasi yang tak mendukung keranah manapun. Kekuatan Indonesia menarik perhatian Negara-negara besar yang berkuasa pada saat itu antara Uni Sovyet dan Amerika Serikat (AS). Hal ini ditunjukan dengan datangnya bantuan senjata sebanyak 160 ribu pucuk senjata api laras panjang saat perlawanan terhadap Jepang oleh Uni Sovyet. Indonesia yang saat itu membutuhkan, menerima dengan senang hati bantuan tersebut tanpa maksud apapun.
Indonesia pada awal tahun 1950 sampai akhir 1960 adalah Negara yang terjebak diantara perang dingin. Apakah Indonesia dibawah pimpinan Presiden seumur hidup Soekarno mampu melewati itu semua dan tetap konsisten dengan misi non bloknya? Tetapi keekomunisan yang digambarkan oleh Soekarno tidak dapat ditutupi dengan mudah. Kedekatan Soekarno dengan pentolan PKI saat itu terasa dekat dan mampu dinikmati banyak orang. Kejelian seorang dictator tua tidak mampu ada yang mengalahkan, sehingga keresahan ditahun itu banyak yang merasa tak lepas dari steck holder Negara sekalipun. Ini dibuktikan dengan terbentuknya aliansi dewan jenderal (Ahmad Yani, Raden Suprapto, Mas Tirtodarmo Haryono, Siswondo Parman, Donald Isaac Panjaitan dan Sutoyo Siswomiharjo) untuk membendung sebuah kekuatan penangkis Soekarno. Tapi semua itu sia-sia, siasat yang dilakukan Soekarno lebih canggih. Soekarno menggunakan PKI dengan berpakaian cakrabiwara untuk meluluh lantahkan impian dewan jenderal dengan tragedia yang kita kenal dengan G30 S.
Pelu kita ketahui bersama bahwa tragedy pembantaian dewan jenderal itu dijadikan alat untuk CIA yang di gawangi oleh AS untuk masuk dalam pengotak atikan system Negara Indonesia. Cakrabiwara yang diperintah Soekarno dalam misi pembantaian ternyata tidak lepas dari pengaruh CIA dengan agen khususnya yaitu Soeharto. Ada keambiguan misi yang dapat kita lihat disini, perintah yang dilakukan Soekarno bukan untuk membantai dewan jenderal akan tetapi hanya mengamankan saja. Karena pengamanan ini bentuk ultimatum dari Soekarno untuk mereka. Kemudian misi itu dibelokan oleh CIA dan Soeharto. Ini ditunjukan dengan kedekatan Letkol. Untung terhadap Soeharto pada saat itu yang memimpin pembantaian.
Tahun 1950an inilah gerbang awal penjajahan model baru dimulai, pembukaan gerbang untuk AS terbuka lebar, yang kemudian dapat kita bagi Indonesia menjadi dua (musim), musim jaya bertempur (atau musim jaya berjuang) dan musim runtuh berdiplomasi. Dalam hal ini pembaca hendak menafsirkan yang mana keberadaan Indonesia saat ini.
Lengsernya Soekarno merupakan sebuah pertanyaan yang sampai saat ini belum ada titik temu yang jelas. Banyak yang menafsirkan perpindahan jabatan itu dikarenakan pengkudetaan yang dilakukan Soeharto terhadap Soekarno melalui tragedy supersemar. Ini menjadi pukulan yang keras bagi Soekarno, karena mengingat Soekarno dalam ketetapannya menyatakan dirinya sebagai Presiden seumur hidup. Tetapi sudahlah, ini hanya sebatas intermezzo yang dilakukan penulis dalam karyanya ini. Yang perlu diperhatikan pembaca adalah setelah lengsernya Soekarno dari kepresidenan maka ini merupakan makanan empuk bagi AS untuk menguasai pemerintahan Indonesia.
Soeharto merupakan tokoh yang berpengaruh dalam sejarah kehidupan Indonesia mulai dari kemerdekaan sampai saat ini. Soeharto menjabat sebagai presiden lebih dari 30 tahun. Memang tak mudah lepas dari peribahasa “semakin berkuasa semakin menjadi”. Awal pemerintahan yang dilakukan Soeharto begitu baik dan toleran terhadap rakyat Indonesia untuk semua kalangan. Kemudian kebaikan itu hanya bersifat sementara dan sama seperti Soekarno sebelumnya, Soeharto bersifat  otoroter dengan menggunakan kekuatan militer untuk memimpin Negara Indonesia ini. Sehingga pada zamannya muncul berbagai macam istilah yang membolehkan militer untuk berpolitik. Hal ini sangat bertentangan dengan hukum yang tidak memperbolehkan militer dalam ranah politik.
Singkat cerita untuk Soekarno, karena terlalu lama penulis menguraikan tragedy apa saja yang ada pada jaman itu. Hanya yang penulis ingat meraknya penculikan rakyat meliputi terpelajar dan biasa yang hendak mengkritik pemerintahan Soeharto. Tetapi dipenghujung kediktatorannya dalam memimpin Soeharto dapat dilenserkan dengan pengkudetaan yang dilakukan oleh masa aksi yang tergolong dari kaum terpelajar dan rakyat biasa pada tahun 1998 tepatnya 11 mei. Pengkudetaan Soeharto ini didalangi oleh seorang pemuda sebut saja Amien Rais laki-laki kelahiran Solo, Jawa Tengah, 26 April 1944. Dengan pengangkatan isu dalam bentuk reformasi pemerintahan Indonesia. Tragedy 11 mei 1998 banyak yang bilang sebagai tragedy pembebasan terhadap suatu rezim pengekangan dan ditandai dengan banyaknya korban yang berjatuhan dari kalangan pelajar, sebut saja 3 mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta.
Bermacam-macam tragedy kita lalu dibumi pertiwi ini, tetapi kita sampai saat ini belum dapat mengambil pelajarannya. Bahkan berbagai bentuk tiran dan rezimpun kita lalu, tetapi kita juga belum mampu pula untuk mengambil pelajaran. Sampai kapan kita banyak mempelajari sejarah Negara ini, jika kita hanya bisa dibodohi oleh sejarah sendiri. Terkadang benar jika sejarah itu hanya sebuah penghanatan semata. Penghianatan yang kepadanya kita selalu dibodohi dan tanpa merasa. Atau mungkin proklamasi 17 agustus itu kita hanya melakukan kemerdekaan 100% yang sekarang telah merosot kebawah 10% itu?
Seperti udara bagi paru-paru untuk bernapas, demikianlah tekad ingin menang itu adalah syarat bagi seorang prajurit untuk berperang. Ataukah kita pantas menggunakan slogan militer “satu hilang, kedua terbilang; namanya anak laki-laki”.[4] Sadarkah kita terlelap dalam pangkuan ibu pertiwi, yang membawa si Yanto klimaks dalam mimpi basahnya. Sampai kapan kita terus begini? Berapa putra putri bangsa ini yang terbuang dan diakui bangsa lain seperti Putra Seorang BJ Habiebie?
Terlalu banyak kawan pembaca, keburukan yang ada di Indonesia ini. Penulis mengajak dalam hal ini marilah kita bersama-sama mengaca Negara kita untuk kemudian memperbaikinya. Walaupun jalan yang ditempuh sesulit Tan Malaka, sesulit Soe Hok Gie, dan sesulit tokoh-tokoh pembaharu lainnya. Penulis teringat ketika Tan Malaka merisaukan makin menciutnya wilayah Republik Indonesia dengan berdirinya berbagai Negara boneka bentukan Belanda. Kaum kapitalis, kolonialis dan imperialis berhasil mengacaukan perekonomian dan keuangan Republik Indonesia. Karenanya, Tan Malaka tidak mengenal kompromi dengan kekuatan kolonialisme dan imperialism. Ia tidak menyetujui perundingan dengan lawan. Ia menganggap berunding adalah sikap mengorbankan kedaulatan dan kemerdekaan rakyat[5]. Terlepas itu Murba ataupun yang lainnya.
Ataukah kebesaran idealisme seorang Soe Hok Gie dalam melihat fenomena saat itu, dengan memposisikan dirinya sebagai seorang terpelajar dengan jabatannya seorang dosen. Kritik-kritik tajam yang dilontarkan dalam setiap penulisan dan puisinya tidak membuatnya gentar oleh tiran yang ada.
Sebentar kita lihat dari sisi agama atau kepercayaan  rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam atau agama-agama lainnya seperti Konhucu, Kristen, Hindu, Budha, dll. Berpengaruhkah dengan kemajuan Indonesia dalam dewasa ini? Bukankah semua agama mengajarkan umatnya kepada kebaikan? Bagaimana implementasinya terhadap Indonesia?
Mari jawab satu persatu pertanyaan diatas, karena jika tidak kita jawab akan menjadi PR besar yang tak terpecahkan. Pembahasan yang dilakukan penulis akan mendahulukan dari sisi agama Islam. Dewasa ini, Indonesia telah memiliki banyak organisasi kemasyarakatan (ormas), baik yang kecil maupun yang besar. Sebut saja seperti NU, Muhammadiyah, Persis, FPI dll. Berdasarkan survey yang dilakukan penulis lewat via internet menyatakan seluruh organisasi kemasyarakatan Islam yang ada di Indonesia merujuk kepada kebaikan dalam menghadapi kehidupan. Bahkan dari 2 ormas yang ada seperti Muhammadiyah dan NU ikut dalam mempertahankan kedaulatan republic Indonesia pada tahun 1945an, merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat Indonesia saat itu. Salah satu bentuk konkrit dalam hal ini ialah  peran salah satu pimpinan Muhammadiyah dalam decade 1942-1953 seperti Ki Bagus Hadikusumo yang menggagas sila Ketuhanan yang Maha Esa guna mengganti 7 kata dari Piagam Jakarta yang ditolak oleh kalangan non-muslim. Atau mungkin jika kita sebut kader terpilih NU kiprahnya dalam keIndonesiaan ini, seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang pernah menjabat sebagai Presiaden Republik Indonesia. Sebut saja dalam otak kita siapa saja tokoh ormas yang berpengaruh dalam keIndonesiaan sejak awal kemerdekaan sampai sekarang.
Sepertinya yang kita bicarakan nonshen atau omong kososng jika kita menganggap ormas Islam dapat ikut andil untuk mempertahankan kedaulatan republic Indonesia. Atau mungkin kekonsistenan ormas tertentu yang tidak mau mengikut sertakan diri dalam dunia perpolitikan. Kemudian muncul pertanyaan jika, apakah semua perbaikan Indonesia itu hanya bisa dilakukan pada aspek politik saja? Bukankah semua itu kembali kepada personality nya.
Dari berbagai uraian yang ditulis diatas, walaupun kepesimisan yang kita hadapi. Tetapi penulis dalam hal ini yakin bahwa kita semua kaum muda bisa mengarahkan Indonesia menjadi yang lebih baik. Mewujudkan kemerdekaan rakyat Indonesia baru tercapai bila kemerdekaan politik 100% berada di tangan rakyat Indonesia[6]. Kaum muda yang nantinya akan selalu dibanggakan bangsa ini dalam semua kiprahnya untuk Indonesia yang berkemajuan. kita generasi baru di tugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau. Kita akan menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor koruptor tua, kitalah generasi yang memakmurkan Indonesia[7].
Pembukaan jendela cakra wakala yang kita butuhkan sekarang. Mencari wawasan diluar kelas perkuliahan dengan pintar untuk membaca, buku maupun kondisi. Baca buku itu untuk dipahami kemudian di kritisi dan diskusikan bersama. Memang sekarang ini kita selaku penikmat hany bisa di pelajari tapi tidak bisa dilakukan pertanggungjawabannya tentang keafsahannya. Mungkin Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan, apakah tanpa pemerasan sejarah tak ada? apakah tanpa kesedihan dan penghianatan sejarah tak akan lahir. seolah-olah jika kita membagi sejarah yang dijumpai hanyalah penghianatan diatas ruang dan waktu kita hidup diatasnya[8].
Terima kasih telah membaca artikel saya… Rijal Alam Mohammadi



[1] Catatan seorang Demonstran, Soe Hok Gie.
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Tan_Malaka
[3] http://syadiashare.com/asal-mula-nama-indonesia.html
[4] GERPOLEK. Tan Malak
[5] Ibid.
[6] GERPOLEK, Tan Malaka.
[7] Seo Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran
[8] Film Soe Hok Gie
Read more ►
 

Copyright © Goresan Pena Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger