
Oleh. Rijal A. Mohammadi
Hingar bingar pemilu mulai datang, semua yang
dahulu biasa saja menjadi luar biasa dengannya. Wajah-wajah yang dahulu manis
kini menjadi suram. Tak tahu apa maksudnya, apa semua politik kampus harus
diliputi dengan kesuraman atau mungkin semua tentang permusuhan? Semua tentu
tidak, silaturrahmi dan persahabatan akan terus ada sampai akhir menutup mata
(walau seperti nyanyian). Sebuah pembelajaran yang dibarengi dengan rasa
tanggungjawab yang membahana seharusnya ada pada diri politikus muda kampus
ini. Teringat saat penurunan orde lama oleh segenap mahasiswa yang...